Kamis, 08 September 2011

KETIKA RAHASIA KEKAYAAN TERUNGKAP


Sejauh ini, saya sudah  bertemu dengan beragam orang kaya di Indonesia, bahkan di Asia. Mereka mengaku, salah satu rahasia kekayaan mereka adalah sedekah. Dan belum pernah saya ketemu orang miskin yang mengaku "Mas, saya ini dulunya kaya raya. Gara-gara rajin sedekah, eh, sekarang malah jatuh miskin!" Belum pernah tuh selanjutnya, inilah fakta-faktanya:
* Bill Gates dan Waren Buffett-dua orang terkaya di muka bumi-sekilas mereka nampak kapitalis. Siapa mengira, ternyata mereka adalah dermawan terbesar abad ini.
* Donals Trump, sekilas tampak hedonis. Siapa mengira, ternyata ketika bankrut pada tahun 1990-an, ia malah membagi-bagikan hartanya yang masih tersisa. Karena ia percaya betul, "memberi" itu berbanding lurus dengan "diberi".
* Robert Kiyosaki, sekelas ia nampak materialistis. Siapa mengira ternyata, ia bersikeras, "jika membangun bisnis yang melayani ribuan orang, maka sebagai timbal baliknya, anda akan menjadi jutawan. Jika anda membangun bisnis yang melayani jutaan orang, maka anda akan menjadi miliarder.
* Jim Rohn selaku mentor pernah menasihati Anthony Robbins, "Biasakanlah untuk berbagi dan biasakanlah berbagi dalam jumlah yang lebih. Itu bukan saja baik bagi orang lain, tetapi itu juga baik bagi diri kita sendiri."
* Sebenarnya setiap kali memberi, anda menghimpun energi yang positip dan membuang energi yang negatif. Nah, energi positif ini memancar, sehingga orang-orang merasa nyaman berhubungan dengan anda. Ujung-ujungnya, urusan-urusan Anda pun menjadi lebih mudah dan rezeki Anda pun menjadi lebih baik.
* Dan benarlah nasihat Khalifah Ali, "Pancinglah rezeki dengan sedekah." Ajaib.

Tulisan ini kutipan dan Buku " 7 Keajaiban Rezeki-Rezeki Bertambah, Nasib Berubah Dalam 99 Hari, Dengan Otak Kanan". Karya Ippho Susanto.

Rabu, 07 September 2011

Benar-Benar Tidak Masuk Akal!

Betapa kanannya sebuah keyakinan! Betapa kanannya sebuah agama! Ianya tidak bisa dipahami cuma dengan otak kiri yang realistis. Namun perlu dipahami dengan otak kanan yang imajinatif. Nggak percaya....? Lihat saja.

Misalnya, supaya sehat, apa yang diajarkan oleh agama?
* Puasa
* Shalat tahajjud
* Sedekah
* Sekilas, tidak masuk akal, kan?
Maksudnya, akal kiri.

Supaya rezeki bertambah, apa yang diajarkan agama?
* Sedekah
* Sholat Dhuha
* Sholat Tahajjud
* Istighfar
* Zikir
* Tawakal
* Syukur 
* Menikah
* Behaji
* Berumroh
* Memperbaiki ibadah
* Benar-benar tidak masuk akal, kan? Sekali lagi, Akal kiri.

Belum lagi hitung-hitungan manfaat ibadah menurut agama:
* 10-1=19 (Manfaat sedekah)
* 1+1=27 (mafaat sholat berjemaah)
* 1x6=355 (manfaat puasa Syawal)
* Dan masih banyak lagi, terutama terkait tempat-tempat dan waktu istimewa.



Yah, tahu sendirilah, atas nama rasionalitas, orang kiri sering berprasangka:
* Bukankah puasa itu bisa menyebabkan sakit?
* Bukankah sholat tahajjud itu mengurangi waktu tidur  dan bisa menyebabkan sakit?
* Bukankah sholat Dhuha itu mengurangi waktu produktif?
* Bukankah rezeki itu mengurangi rezeki?
* Bukankah menikah itu mengurangi rezeki?
* Bukankah haji dan umroh itu menghabiskan rejeki?

Padahal salah satu pesan Nabi Muhammad, "Iringilah (pelaksanaan) haji dengan umroh, karena keduanya melenyapkan kefakiran dan dosa-dosa."  Coba baca lagi deh kalimat barusan. Ada perkataan "melenyapkan kefakiran" disana. Itu kan mengisyaratka nenambah rejeki. Iya, kan? Dan nyatanya, kalau semua itu kita turuti, maka terbuktilah janji-janji dari Yang Maha Kuasa. Dimana semua berhasil menyehatkan kita dan menambah rezeki kita. Yah, soal beginian, tidak perlulah saya contohkan lagi. Sudah terlalu banyak contoh yang terjadi disekitar kita.

Demikianlah, betapa kanannya sebuah keyakinan. Betapa kanannya sebuah agama.

Tulisan ini kutipan dari Buku "7 Keajaiban Rezeki-Rezeki Bertambah, Nasib Berubah Dalam 99 Hari, Dengan Otak Kanan". Semoga dapat menjadi inspirasi bagi anda dalam beribadah dan mencari rezeki....Amiiiiiiiin....

Memahami Matematika Tuhan

Amat sukar memahami rezeki dengan otak kiri. Yah ditilik dari sisi mana pun semuanya nampak serba tak masuk akal.
* Coba hitung satu persatu, berapa pengeluaran Anda setiap bulannya?
* Coba hitung juga, berapa pendapatan anda setiap bulannya?
* Tidak cocokkan angkanya? Dari tampang Anda, Saya sudah tahu jawabannya. Sepertinya lebih besar pengeluaran ketimbang pendapatan Anda. Iya, kan? (Hehehe...jangan tersinggung! Saya cuma bercanda!)
* Dan cara hidup seperti ini sudah berlangsung bukan satu tahun dua tahun, tetapi sudah belasan bahkan puluhan tahun. Kok bisa Ya....
* Begitulah, rezeki itu memang tidak masuk akal. Dan kalau Anda mau membuka mata lebih lebar lagi, Anda akan tersadar, Tuhan itu memang Maha Mencukupkan.
* Bukankah Dia yang telah menghadirkan kita ke muka bumi ini....Pastilah Dia akan bertanggung jawab untuk mencukupkan rezeki kita. Asalkan kita mau ikhtiar dan yakin. Right?
* Memang, soal rezeki, sampai kapan pun matematika manusia tidak bakal sanggup menyamai matematika Tuhan. Right?
* Namun demikian, dengan otak kanan, mudah-mudahan sedikit-banyak anda dapat memahami matematika Tuhan dan memanfaatkannya.

Tulisan ini kutipan dari Buku "7 Keajaiban Rezeki" Karya Ippo Santosa. Buku ini merupakan buku yang menjadi inspirasi bagi saya dan banyak keteman-teman saya yang telah membacanya......