Selasa, 26 Juli 2011

MENGHARGAI DIRI SENDIRI DAN MENGHARGAI ORANG LAIN

Abraham Maslow, seorang "Bapak" psikologi modern, mengembangkan The Hierarchy of Needs. Ia menyatakan bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan dengan tingkatan yang berbeda. Kebutuhan pertama adalah fisiologis (makan, minum, seks), kedua adalah rasa aman, ketiga adalah kebutuhan bermasyarakat (dalam bersosialisasi dengan orang lain), keempat adalah penghargaan pada diri sendiri maupun pada orang lain dan yang kelima adalah kebutuhan akan aktualisasi diri (mewujudkan semua yang dicita-citakan).

Seseorang akan memenuhi kebutuhannya mulai dari tingkat pertama, apabila telah terpenuhi maka ia akan melakukan pemenuhan kebutuhan untuk tingkat-tingkat yang berikutnya.

Tetapi seperti yang ditulis oleh Stephen R. Covey dalam buku "First Things First" Maslow merevisi teori The Hierarchy of Needs-nya ia menyatakan bahwa aktualisasi diri bukanlah kebutuhan terakhir yang dibutuhkan manusia, tetapi masih adalah tingkatan yang lebih tinggi yaitu Self  Transcendence. Artinya, hidup itu punya suatu tujuan yang lebih tinggi dari dirinya (living for a purpose higher than self).

Menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain, mana yang harus lebih dulu kita lakukan? Hargai dulu diri sendiri atau orang lain? Jawabannya adalah penghargaan terhadap diri sendiri yang harus kita lakukan. Tetapi hal ini bukan berarti bahwa kita harus meminta orang lain menghargai diri kita lebih dahulu baru kita menghargai orang lain.

Kita tidak dapat menghargai orang lain sebelum kita menghargai diri kita sendiri. Sebab orang yang tidak menghargai dirinya sendiri maka ia tidak akan tau harga dirinya. Atau dapat juga dikatakan ia tidak mempunyai harga diri (maaf: tidak tau malu). Dengan kata lain apakah bisa diharapkan orang seperti ini dapat menghargai orang lain? Menghargai disini adalah dalam arti positip yang bukan berupa materiil.

Seorang pengusaha memberikan hadiah kepada seorang pejabat dengan tujuan agar pejabat tersebut dapat memberi ijin terhadap usaha yang sedang dijalankannya. Apakah tindakan yang dilakukan oleh pengusaha terhadap sang pejabat sebuah "Penghargaan"? Jawabannya Tidak yang dilakukan sang pengusaha adalah "Memperdaya" sang pejabat dengan mengharusnya untuk melakukan praktek KKN. Penghargaan yang dimaksud disini adalah lebih bersifat mental bukan materiil. Oleh karena ini orang bisa menghargai orang lain adalah orang yang mempunyai sikap mental positip. Sebaliknya apabila orang yang menghargai orang lain dengan materiil berdalih dibalik kata Penghargaan sebenarnya bukan "menghargai" tetapi "memperdaya". Orang seperti ini biasanya memiliki sifat tidak percaya diri, tidak mempunyai harga diri dan memiliki mental negatif. 

Jadi untuk dapat menghargai orang lain terlebih dahulu kita harus dapat menghargai diri kita sendiri, barulah kita dapat menghargai orang lain. Hargai diri anda sendiri dulu baru anda menghargai orang lain dan selanjutnya anda dapat mengharapkan orang lain menghargai diri anda.

"BUKAN KECERDASAN  TETAPI SIKAP ANDALAH YANG AKAN MENGANGKAT ANDA DALAM KEHIDUPAN" (Anonymous)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar